CARITAU MAKASSAR - Keluarga almarhum Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) merasa janggal dengan hasil autopsi Biddokes Polda Sulsel yang menyebut Virendy meninggal dunia diakibatkan adanya kegagalan sirkulasi fungsi peredaran darah ke jantungnya.
Diketahui, Virendy tewas saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Teknik 09 di Kabupaten Maros, Sulsel.
Baca Juga: Dua Bulan Berlalu, Kasus Kematian Mahasiswa Unhas di Diksar Mapala 09 Belum Terungkap
"Saya sudah tanya ke keluarga almarhum mengenai riwayat penyakit Virendy. Menurut mereka almarhum tidak pernah mengalami riwayat penyakit demikian, apalagi penyumbatan darah ke jantung. Saya tidak berspekulasi, tetapi jika melihat luka dan lebam di jenazah almarhum, bisa jadi kegagalan sirkulasi darah adalah akibat penggumpalan darah. Itu bisa disebabkan luka atau lebam," kata Kuasa Hukum Korban, Yodi Kristianto, Senin (13/3/2023).
"Berdasarkan keterangan Bidokkes Polda Sulsel, penyebab kematian Virendy adalah kegagalan fungsi sirkulasi peredaran darah ke jantung, menurut keterangan 'penyumbatan lemak' yang diambil dari pernyataan Kanit Tipidum Polres Maros. Mungkin perlu penjelasan langsung dari Bidokkes Polda Sulsel. Kita hanya komunikasi soal perkembangan penyidikan," tambahnya.
Ia menjelaskan, selain kegagalan sirkulasi fungsi peredaran darah ke jantung yang disebut menyebabkan kematian Virendy, dirinya juga pernah mendapatkan keterangan dari pihak medis bahwa Virendy juga mengalami penggumpalan darah di kepala
"Kegagalan sirkulasi darah akibat penggumpalan darah paling mendekati dalam kasus Virendy, tetapi sekali lagi, saya enggan berspekulasi. Sekali pun memang menurut salah satu tim medis yang melakukan otopsi pernah memberi bocoran ke keluarga memang ada penggumpalan darah di kepala. Pihak Bidokkes Polda mungkin bisa menjelaskan detail itu di persidangan, tetapi kita tetap akan ikuti pengembangan penyidikan," ucapnya.
Sebelumnya, hasil autopsi almarhum Virendy Marjefy Wehantou, mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang tewas saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Teknik 09 di Kabupaten Maros pada Januari 2023 lalu telah keluar.
Polisi menyebut, dari hasil pemeriksaan dokter di Biddokkes Polda Sulsel, Virendy meninggal dunia diakibatkan adanya kegagalan sirkulasi fungsi peredaran darah ke jantungnya.
"Kalau menurut hasil autopsi dari dokter itu, akibat kegagalan sirkulasi fungsi peredaran darah ke jantung terhambat karena ada sumbatan lemak,” ungkap Kepala Unit Tindak Pidana Umum Polres Maros, Ipda Wawan Hartawan.
Ia menyampaikan, untuk penjelasan lanjutan terkait hasil autopsi tersebut akan disampaikan secara langsung oleh dokter yang menanganinya.
Hasil autopsi tersebut hanya dijadikan rujukan dalam proses penyelidikan kasus ini.
"Ini kita jadikan bukti, alat bukti m terhadap temuan dokter. Karena tidak bisa juga saya abaikan ini alat bukti, ini penting sekali untuk saya majukan ke pengadilan nanti. Nanti dokter yang bersangkutan menjelaskan lebih lanjut. Karena bahasa medisnya kami tidak mengerti, yang bisa menjelaskan nanti ahlinya langsung," katanya. (KEK)
Baca Juga: Autopsi Penyebab Kematian Mahasiswa yang Ikut Diksar Mapala 09 Teknik Unhas Keluar, Ini Hasilnya!
mahasiswa unhas meninggal dunia diksar mapala unhas mapala autopsi
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...