CARITAU SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sempat cemas ketika Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu memutuskan untuk mengunjungi Ukraina dan Rusia dalam rangka mengusung misi perdamaian. Menurut Ganjar, selama kerja bareng di pemerintahan bersama Presiden Joko Widodo, belum pernah ia merasa secemas ini.
"Selama bertahun-tahun saya bekerja bareng dengan Presiden Jokowi, saya tidak merasa cemas kecuali beberapa waktu lalu saat beliau mengunjungi Ukraina dan Rusia, tapi di antara kecemasan itu ada juga kebanggaan karena secara kongkret menjadi penengah untuk kedua negara berdamai," kata Ganjar saat menutup Konferensi Umat Nasrani Sedunia atau Mennonite World Conference yang dihadiri perwakilan 58 negara di Holy Stadium Semarang, Minggu (10/7/2022).
Baca Juga: Soroti Klaim Kemenangan Pilpres Oleh Kubu Tertentu, TPN: Jangan Mau Ditipu
Pada kesempatan tersebut, Ganjar ikut menyampaikan pesan perdamaian dari Indonesia untuk dunia.
"Di Mennonite ini banyak sekali negara yang hadir dan ini momentum untuk menyampaikan pesan perdamaian. Saya kira dari komunitas Mennonite sendiri ke mana-mana selalu membawa pesan damai itu," imbuh Ganjar.
Ganjar berharap dari acara yang berlangsung sejak 5 Juli 2022 itu akan memunculkan perenungan dan rekomendasi terkait hubungan antarnegara yang jauh lebih baik, termasuk juga di dalamnya hubungan manusia-manusia yang lebih baik.
"Sehingga setelah pertemuan di Semarang, mereka pulang membawa pesan ini dan dari Indonesia sudah membuktikan ke dunia bahwa Presiden Jokowi pergi ke daerah-daerah konflik dan kemudian beberapa menteri luar negeri sekarang sedang berkumpul di Indonesia, kami mencoba dengan berbagai daya upaya agar perdamaian dunia ini terjaga," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Ganjar, menyebarkan pesan perdamaian merupakan gerakan yang harus dilakukan bersama-sama, termasuk seluruh komunitas masyarakat dan organisasi termasuk Mennonite menjadi penting untuk berkontribusi.
Apabila pesan perdamaian itu sampai kepada seluruh masyarakat dunia, lanjut Ganjar, diharapkan tidak ada lagi perang seperti yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina saat ini.
"Kalau perang ini berlanjut sekarang ekonomi morat-marit, makan morat-marit, energi morat-marit, dan semua hanya saling menuding. Sekarang kelaparan sudah terjadi, negara-negara sudah ada beberapa yang tutup karena tidak ada energi," katanya.
Ganjar mengaku cemas masa depan dunia terkait dengan kondisi dunia yang sedang tidak menentu, terlebih dampak dari peperangan itu juga menimbulkan masalah bagi sejumlah negara sehingga pesan perdamaian yang disampaikan secara masif akan membuka titik terang masa depan negara-negara di dunia.
"Apakah yang seperti ini mau dibiarkan saja, tentu saja tidak. Dalam kesempatan ini saya titip kepada organisasi ini agar mereka juga menyampaikan kepada masyarakatnya, kepada pemerintahnya yang ada di negara masing-masing terkait pesan damai ini," ujarnya. (GIB)
Baca Juga: KPK: Paku Integitas Bangun Karekter Berintegritas Kepada Capres-Cawapres
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...