CARITAU JAKARTA - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono dinilai pantas menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta. Hal itu setelah lembaga Nusantara Strategic Network (NSN) menggelar survei elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta.
Dalam hasil survei yang digelar, menyebutkan, elektabilitas Heru yang juga menjabat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta itu mencapai 22,5 persen. Artinya Heru Budi menjadi calon gubernur (Cagub) yang diunggulkan.
Baca Juga: Peran Heru Sebagai Kasetpres Dinilai Perlu Untuk Momen Serah Terima Jabatan Presiden
"Heru Budi menjadi calon gubernur paling diunggulkan, bersaing dengan nama-nama yang tengah melejit, di antaranya RK, Gibran, dan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie," kata Direktur Program NSN Riandi, Jumat (17/3/2023).
Riandi mengatakan lebih dari 100 hari menjabat, kiprah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono semakin diakui publik Ibu Kota. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan Heru bakal diusung.
Sejumlah nama lain mengalami kenaikan signifikan adalah Ridwan Kamil (17,5 persen), Gibran Rakabuming Raka (10,3 persen), dan Grace Natalie (7,0 persen).
Pada survei-survei sebelumnya, posisi unggulan masih diduduki oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Risma merupakan salah satu tokoh yang diunggulkan PDIP untuk melawan gubernur dan wakil gubernur petahana saat itu.
Riandi mengatakan bahwa sebetulnya Anies masih mempunyai kesempatan untuk kembali berlaga di Pilkada DKI Jakarta 2024, tetapi peta politiknya sudah jauh berubah.
"Publik Ibu Kota bahkan mungkin tidak berpikir lagi bahwa Anies akan kembali maju sebagai calon gubernur di Jakarta," ucap Riandi.
Di sisi lain, elektabilitas Ridwan Kamil yang cukup tinggi di DKI Jakarta ditopang oleh keputusan Ridwan masuk menjadi kader Golkar, ujar Riandi menjelaskan.
Selain berpotensi diusung sebagai calon wakil presiden, RK mungkin maju periode kedua di Jawa Barat atau pindah ke DKI Jakarta.
"Peluang serupa dimiliki Gibran, selain berpeluang maju ke Pilkada DKI Jakarta juga mungkin ke Pilkada Jawa Tengah atau periode kedua di Solo," ujar Riandi.
Nama-nama lain adalah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (1,5 persen), Bupati Tangerang dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (1,3 persen), dan anggota DPR dari NasDem Ahmad Sahroni (1,0 persen).
"Seperti halnya RK dan Gibran, nama-nama seperti Bima Arya berpeluang maju ke Jawa Barat," kata Riandi.
Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 21-28 Februari 2023 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (DID)
Baca Juga: Dinilai Banyak Prestasi, Demokrat Minta Jabatan Heru Budi Sebagai Pj Gubernur Diperpanjang
elektabilitas survei cagub dki heru budi hartono pilgub dki pilkada 2024
GRIB JAYA Jakarta Hadir untuk Memberi Manfaat bagi...
SGY Sebut Langkah Alvin Lim dalam Kasus Donasi Agu...
Pemprov DKI Fasilitasi Warga Kolong Tol dan Kolong...
Demonstrasi PW GPII Desak Penyelidikan Tuntas Kasu...
KJP Plus dan KJMU Tahap II Segera Cair, Disdik DKI...