CARITAU JAKARTA - Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda menyebut, sosok Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Wakil Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan dinilai belum mumpuni jika harus mendampingi Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Menurut Hanta, calon presiden (capres) Partai NasDem itu tak perlu lagi didampingi AHY, mengingat Anies Baswedan memiliki kekuatan di wilayah Banten dan Jakarta serta Jawa Barat yang sudah terbentuk kuat. Kekuatan Anies ini diketahui dari beberapa hasil survei yang digelar beberapa lembaga survei.
Baca Juga: Anies Baswedan Bakal Hadiri Sidang Gugatan Hasil Pemilu di MK
"Mas Anies ini basis utamanya di survei kami, di 5 provinsi pulau Jawa itu sangat kuat di Jakarta dan Banten. Separuh pemilih Banten, begitu pula Jakarta itu basisnya mas Anies," kata Hanta Yuda, dikutip Sabtu (24/12/2022).
Basis AHY sendiri disebut hanya menguasai dua provinsi yang sama dengan Anies. Oleh sebab itu, Hanta Yuda menilai bahwa AHY tak begitu memberikan pengaruh kuat bagi Anies.
"Jadi tanpa AHY pun sebenarnya Anies sudah kuat di Banten dan DKI. Kekuatan AHY itu hanya di dua provinsi ini. AHY tidak begitu kuat di Jawa Tengah, Jawa Timur, juga Jawa Barat tidak begitu kuat," jelas Hanta Yuda.
Hanta Yuda menjelaskan bahwa memang jika dilihat sekilas elektabilitas AHY tinggi.
"Tetapi tidak begitu kontributif kalau kita lihat secara akumulasi lebih detail ya, agregat jika Anies membutuhkan tambahan untuk memperluas struk basis konstituennya," tuturnya.
Di sisi lain, Ahmad Heryawan atau Aher disebut Hanta Yuda tak bisa diandalkan secara elektorial. Sebab, Aher secara elektabilitas yang belum mumpuni dari semua survei.
Sementara itu, lanjut Hanta Yuda, dua nama kandidat di luar partai tersebut tak lebih tinggi dari AHY. Berdasarkan hasil survei poltracking, Khofifah masih di angka 5-6%, sedangkan Andika Perkasa berada pada posisi 2-3%.
Kendati demikian, dua nama tersebut justru dinilai Hanta Yuda memiliki potensi untuk memperkuat Anies.
"Kenapa saya mengatakan dua ini, Anies Baswedan itu lemah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kalau misalnya Anies membutuhkan pertambahan basis massa, maka lebih menguntungkan/mendapatka intensif secara elektoral kalau berpasangan dengan Andika atau Khofifah," jelas Hanta Yuda.
Seperti diketahui, sejak dideklarasikan sebagai capres NasDem pada Oktober 2022 lalu, Anies masih belum memutuskan siapa sosok yang akan digandengnya menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024 mendatang. (DID)
Baca Juga: Politisi Gerindra Sebut Anies dan Ahok Contoh Manusia tak Punya Rasa Terima Kasih
anies baswedan calon pendamping cawapres ahy aher koalisi perubahan capres 2024
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...