CARITAU JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan guncangan gempa yang dua kali terjadi Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, pada Rabu (5/6/2024) dan Kamis (6/6/2024) dini hari, tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Gempa tektonik ini gempa bumi dangkal atau intraplate eq. Tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Menurut Daryono, rangkaian gempa bumi itu terjadi akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Eurasia dan menunjukkan gerakan oblique-normal fault atau mendatar turun.
Berdasarkan laporan sistem peringatan dini BMKG, diinformasikan telah terjadi dua kali guncangan gempa di Nias Selatan.
Gempa pertama berkekuatan 5,7 magnitudo bersumber di laut kedalaman 47 kilometer dengan jarak 84 kilometer arah tenggara Nias Selatan, pada Rabu pukul 18.16 WIB.
Gempa kedua atau gempa susulan yang terdeteksi pada kedalaman 19 kilometer dan berjarak 195 kilometer arah barat daya Nias Selatan, dengan berkekuatan 4,5 magnitudo, terjadi pada Kamis dini hari pukul 01.01 WIB.
Getaran-gempa tersebut dirasakan di Kota Gunung Sitoli dan Kabupaten Tapanuli Utara yang berskala intensitas II (getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang di gantung bergoyang).
BMKG bahkan mendeteksi getaran gempa juga dirasakan hingga Provinsi Sumatera Barat; Kabupaten Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang Sidempuan dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan seakan-akan truk berlalu), dan Padang Panjang yang berskala intensitas II (getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang di gantung bergoyang).
Meski tidak berpotensi menimbulkan tsunami dan belum menerima laporan dampak kerusakan namun, BMKG mengimbau masyarakat di sekitar pusat getaran gempa bumi tetap tenang seraya meningkatkan kewaspadaan.
BMKG merekomendasikan, sebelum kembali ke dalam rumah pastikan terlebih dulu konstruksi bangunan aman dari kerusakan setelah dilanda gempa, sehingga terhindar dari ancaman bangunan runtuh yang membahayakan .
Secara khusus seperti dirilis Antara, BMKG juga mengharapkan masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.
Hasil analisa bisa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring InfoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (BON)
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...