CARITAU SEMARANG - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Tengah mencatat pertumbuhan konsumsi pemerintah dan kinerja investasi di provinsi itu mengalami kontraksi selama triwulan II 2022.
"Konsumsi pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar -3,55 persen. Lebih dalam di banding triwulan sebelumnya sebesar -1,16 persen," kata Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra dalam siaran pers di Semarang, Selasa (9/8/2022).
Rahmat Dwi Saputra menyebut penurunan belanja barang dan jasa sebagai dampak penyesuaian kontrak pengadaan barang dan jasa akibat kenaikan PPN 11 persen, serta keterbatasan barang pada "E-catalog".
Sementara kinerja investasi juga terkontraksi sebesar -0,66 persen, lebih dalam di banding triwulan sebelumnya yang mencapai -0,24 persen.
Rahmat menuturkan kontraksi investasi disebabkan oleh penundaan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang di antaranya akibat perubahan desain serta penerbitan izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
"Dari sisi eksternal, investor cenderung menunggu dan melihat ketidakpastian kondisi global pascanormalisasi suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat," kata Rahmat dikutip Antara.
Secara umum, perekonomian Jawa Tengah pada triwulan II 2022 tumbuh 5,66 persen, meningkat di banding triwulan sebelumnya yang mencapai 5,12 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan II ini lebih tinggi di banding angka nasional yang mencapai 5,44 persen," kata Rahmat.(HAP)
bi: konsumsi pemerintah jateng kontraksi -3 55 persen pada triwulan ii 2022
Hiu Tutul Terdampar di Jember
Aksi World Cleanup Day
Aksi Rajawali Laut Flight di Bali
Bawaslu Ajak Masyarakat Awasi Pilkada 2024
Lomba Balap Ketinting di Kaltim