CARITAU JAKARTA – Indonesia bersiap kedatangan tim nasional sepak bola Argentina pada pertengahan Juni mendatang. Kedatangan pemenang Piala Dunia 2022 itu diharapkan menjadi komitmen nyata Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk membenahi iklim sepak bola Tanah Air yang akhir-akhir ini perlahan bangkit.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan kedatangan Lionel Messi dan kolega merupakan salah satu program pihaknya mengangkat derajat Skuad Garuda jauh lebih tinggi lagi.
Baca Juga: Indonesia Jadi Juara Pertama EA Sports FC Pro Mobile Festival 2024
Kata dia, Indonesia layak meraih berbagai mimpi, mulai dari masuk 100 besar rangking FIFA, hingga masuk ke putaran final kompetensi bergengsi dunia.
“Membangun timnas itu tidak bisa dilakukan dalam dua bulan. Tidak bisa juga dilakukan dalam dua tahun. Harus bertahun – tahun. Dan itu harus dilakukan dengan pembinaan yang setara,” ujar Erick di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Timnas Indonesia saat ini berada di peringkat ke-149 dunia. Kendati masih jauh dari target, posisi tersebut menjadi posisi terbaik sejak Desember 2011. Tentu hasil tersebut diraih berkat hasil positif Timnas di FIFA Matchday, Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia yang baru-baru ini dilakoni.
Selain itu, Indonesia baru saja mengakhiri penantian raihan medali emas SEA Games selama 32 tahun pada edisi Kamboja 2023.
"Kita juara SEA Games. Itu dipandang sama Argentina. Artinya apa? Kita bisa memosisikan sebagai negara terbaik di Asia Tenggara untuk saat ini. Enjoy saja dulu," terang Erick.
Serius Jalani Laga Internasional dengan Teratur
Kedatangan Timnas Argentina menjadi cukup spesial lantaran merupakan kali perdana Indonesia berhadapan langsung dengan peringkat 1 dunia. Bertajuk FIFA Matchday, pelatih dan pemain Indonesia diharapkan belajar banyak dalam momen langka tersebut.
”Untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu, kami membuat gebrakan pada laga internasional FIFA dengan mendatangkan Argentina. Kami serius membangun timnas dengan menjalani laga internasional yang teratur serta mendatangkan juara dunia untuk meningkatkan mental dan moral tim. Jangan sampai timnas mudah down ketika menghadapi tim kuat,” terang Erick.
Ketika ditanya bagaimana cara mendatangkan Argentina, Erick menyebut dirinya tidak menggunakan promotor atau pihak ketiga untuk bernegosiasi dengan AFA hingga mendapat persetujuan dari Pelatih Argentina Lionel Scaloni untuk datang ke Indonesia. ”Saya kontrak langsung dengan Argentina. Saya juga minta tolong Javier Zanetti, dia pihak ketiganya. Jadi, ini hubungan langsung,” terangnya.
Mengenai berapa biaya mendatangkan Argentina, Erick enggan menjawab itu. Diketahui, match fee Argentina seperti yang ditulis New York Times beberapa waktu lalu adalah senilai 5 juta USD atau setara Rp 73 Miliar.
Erick mengatakan "Kita jangan hiruk pikuk mengenai berapa dibayar, tadi itu emang enggak percaya sama PSSI. Seakan-seakan PSSI tuh miskin gitu. Ini yang di depan [pengurus PSSI] ini bukan kaleng-kalengan," tambah dia.
Lanjut dia, PSSI memulai komunikasi dengan AFA untuk mendatangkan Argentina telah dimulai ketika pertemuan bilateral di sela Kongres FIFA Ke-73 di Kigali, Rwanda, Maret lalu.
”Kalau banyak yang pesimis PSSI, kita buktikan salah. Sekarang PSSI sangat serius membangun sepak bola Indonesia dengan FIFA matchday dijalani teratur dan mendatangkan tim juara dunia ke Indonesia," pungkasnya.
Selain mendatangkan Argentina, Erick juga menyebutkab bahwa dirinya sudah melakukan pembicaraan tahap awal dengan negara – negara seperti Maroko, Brasil. Portugal, hingga Rusia. Langkah tersebut ditempuh untuk mengembalikan kepercayaan dunia internasional bagi Indonesia untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola berkelas dunia.
“Namun, kita hanya bisa mengundang satu negara dengan tim terkuat sekali setiap tahun. Jadi harus ada pertandingan di mana kita dapat ranking. Dan ada juga pertandingan untuk menunjukkan bahwa sepakbola kita dipercaya dunia,” sambung dia.
”Mendatangkan Argentina tidak bisa dinilai harganya dengan uang. Sebab, Argentina bersedia membantu perkembangan sepak bola Indonesia, memberi pelajaran berharga bagi pemain kita, dan mewakili kepercayaan dunia internasional bagi Indonesia,” katanya.
Messi Datang, Antusias Memuncak
Timnas Argentinya, yang diperkuat salah satu pemain terbaik sepanjang masa, Lionel Messi mengundang atensi besar masyarakat. Banyak yang ingin melihat secara langsung mantan bintang FC Barcelona itu mengolah si kulit bundar di lapangan.
Namun, ada beberapa hal yang mesti diwanti-wanti pecinta sepak bola Indonesia. Yaitu kemungkinan Messi tidak dibawa ataupun tidak bermain di Jakarta.
Jika dilihat dari rekam jejak sebelumnya, tim yang diperkuat oleh Messi pernah melakoni pertandingan persahabatan di Asia Tenggara. Namun pada kesempatan itu pula, peraih tujuh gelar Ballon d'Or itu gagal merumput. Momen tersebut tercipta ketika Timnas Malaysia vs Barcelona pada 2013 silam dan Singapura melawan Argentina, 2017 silam.
Kendati demikian, menurut laporan media Argentina, El Destape, Lionel Messi dikabarkan sudah memberitahu AFA selaku Federasi Sepak Bola Argentina dan Lionel Scaloni kalau dirinya bersedia ikut ke dalam squad La Albiceleste dalam menghadapi Tur Asia melawan Australia dan Indonesia.
"Pada hari Kamis, 15 Juni, tim yang dipimpin oleh Lionel Messi akan memulai jendela tanggal FIFA di China, di mana mereka akan menghadapi Australia, saingan babak 16 besar Piala Dunia terakhir, di ibu kota Beijing," tulis El Destape, dikutip Jumat (26/5/2023).
Dengan begitu, pecinta sepak bola Tanah Air pastinya tidak mau melewatkan begitu saja pertandingan tersebut. Bahkan, Ketua umum PSSI Erick Thohir meyakini penjualan tiket laga tersebut lebih booming dibanding konser Coldplay.
Keyakinan Erick karena memperhatikan pembahasan di media sosial. Animo masyarakat Tanah Air sangat tinggi dalam menyambut pertandingan timnas Indonesia kontra Argentina.
"Yang pasti kalau soal tiket, kok saya yakin akan lebih booming dari Coldplay," ucap dia.
Sebagaimana diketahui, konser Coldplay bakal dihelat di SUGBK pada 15 November mendatang. Meskipun masih enam bulan lagi acara tersebut berlangsung, tiket band asal Inggris itu sudah ludes terjual dalam waktu singkat.
Menurut Erick, Coldplay bisa saja kembali ke Indonesia beberapa tahun yang akan datang. Sementara Argentina bakal mustahil bisa unjuk gigi lagi di Tanah Air pada masa mendatang.
"Kemarin saya cuma lihat lihat di media sosial, bukan saya yang bicara ya, katanya kalau Coldplay beberapa tahun bisa datang lagi. Tapi kalau timnas Argentina ke Indonesia, belum tentu 20-30 tahun sekali datang, belum tentu," sebutnya.
Tuai Berbagai Respon
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menyambut positif kedatangan Argentina ke Indonesia. Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, laga tersebut penting dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan kekuatan timnas Indonesia saat ini, sekaligus persiapan dalam menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
'’Saya senang, timnas mendapat dua lawan sepadan dalam FIFA matchday. Ini penting untuk menguji kekuatan Indonesia. Palestina tim kuat. Apalagi Argentina, juara dunia dan banyak pemain bintang di skuad itu," terang dia.
Menariknya, kedatangan Argentina secara tidak langsung telah menepati keinginan Shin Tae-yong untuk uji tanding dengan negara kuat.
Seperti diketahui pada bulan Maret lalu, Shin Tae-yong sempat meminta kepada PSSI agar mendatangkan lawan kuat pada FIFA Matchday bulan Juni nanti. "Saya berharap tim lawan mungkin ranking FIFA-nya 100 besar," ujar pelatih asal Korea Selatan itu, Maret.
Untuk itu, dia akan memulai pemusatan latihan pada Senin (5/6) guna persiapan menghadapi dua laga FIFA matchday pada Rabu (14/6) melawan Palestina dan Senin (19/6) dengan juara Piala Dunia Argentina.
Laga melawan Palestina akan dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Sedangkan dengan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Shin Tae-yong sudah memanggil sejumlah pemain, baik itu yang bermain di luar negeri maupun dalam negeri. Karena dua laga ini bertajuk FIFA matchday, tidak ada alasan bagi klub untuk tidak melepas pemainnya.
Di lain sisi, Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali mengingatkan bahwa kedatangan Argentina tidak akan berpengaruh pada iklim dan perkembangan sepak bola Indonesia. Dia mengambil contoh ketika Indonesia mendatangkan negara dan klub besar seperti Belanda, Uruguay, Chelsea hingga AS Roma.
"Kita tidak dapat apa-apa pelajaran dari semua yang datang. Chelsea datang, Arsenal datang terakhir AS Roma. Klub-klub luar datang, dapat uang dan kemudian mereka senang tapi kita tidak dapat apa-apa," terang Akmal dalam Podcastnya di Football Mania, 11 Mei lalu.
Akmal mengatakan, setiap tim bisa saja datang ke Indonesia jika ada uang yang disiapkan dan disepakati. Dia mengatakan, negara-negara besar ke Indonesia hanya untuk cari uang, bukan hanya sekadar mengikuti pertandingan.
"Menurut saya, ada sekitar Rp 100 miliar yang harus dikeluarkan Indonesia untuk mendatangkan Argentina.
"Ini yang mesti disampaikan ke publik, bahwa Argentina mau uji coba lawan kita untuk cari uang bukan kemudian mereka mau melawan Indonesia gitu. Kita negara ketiga di sepak bola, kalau nggak ada uang, nggak akan mau mereka datang gitu loh.
Dengan dana yang begitu besar, Akmal menyebut seharusnya PSSI mengalokasikan uang tersebut ke hal-hal yang bersifat penting dan genting untuk diselesaikan.
"Ini angka yang terlalu mahal Jika menghabiskan Rp 100 miliar untuk melihat Messi ke Indonesia, lebih baik PSSI bikin kantor, bikin training camp gitu. Atau, PSSI bayar hutang," paparnya.
Sementara itu, Pengamat Sepak Bola, Weshley Hutagalung meminta para pemain Timnas Indonesia agar tidak datang bertanding melawan Argentina hanya sekadar berfoto bareng. Dia menegaskan, Skuad Garuda mesti membuktikan diri tampil penuh semangat dan punya potensi di atas lapangan.
"Persiapan matang itu juga diikuti dengan mental. Jadi jangan sampai pemain kita datang hanya untuk mencoba berfoto bareng. Itu menyakitkan bagi kita," kata Weshley dalam program Kompas Petang Kompas TV, Kamis (25/5/2023).
Melawan Argentina tentu bukan perkara mudah bagi Skuad Garuda. Berdasarkan catatan sejarah, Timnas Indonesia kerap takluk dengan skor telak melawan tim-tim besar, seperti melawan Uruguay (1-7, tahun 2010) dan Belanda (0-3, tahun 2013).
"Bukan soal kekalahan menangnya tapi bagaimana pemain kita mengutip pelajaran dan tampil membuat bangga suporter pecinta sepak bola Indonesia," sebutnya.
"Hadapi saja Argentina. Bersyukur saja ada tim Piala Dunia yang mau datang ke Indonesia," ucapnya. (RMA)
Baca Juga: Polemik Pelepasan Pemain Klub ke Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir: Saya Yakin Ada Jalan
argentina timnas argentina sepak bola argentina vs indonesia argentina lawan indonesia erick thohir pssi lionel messi messi main di gbk
q2wr00
dcfea5
q0vbw5
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...